Apakah D4 Sama S1 Sama
Apakah Kuliah D4 Bisa Melanjutkan Ke Program S2?
S1 dan D4 adalah jenjang pendidikan yang setara. Oleh karena itu, mahasiswaa lulusan D4 dapat melanjutkan pendidikan ke program S2. Tak hanya di dalam negeri, saat ini telah banyak program S2 luar negeri yang menerima lulusan D4.
Jika Anda tertarik untuk kuliah D4 Rekam Medis STIKes Kalimantan, pastikan untuk memilih STIKes Husada Borneo yang berkualitas dengan dukungan fasilitas lengkap. Dapatkan informasi jenjang pendidikan dan pendaftaran melalui situs stikeshb.ac.id atau temukan @stikeshb di Instagram.
Perbedaan antara NIK dan NISN.
Bobo.id - NIK dan NISN sama-sama termasuk ke dalam nomor identitas penting dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Teman-teman juga memiliki kedua nomor identitas ini, lo, apakah kamu pernah mengeceknya?
Memangnya, NIK dan NISN itu apa, Bo? Apakah keduanya merupakan nomor identitas yang sama?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, teman-teman harus terlebih dahulu memahami apa itu NIK dan NISN. Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
NIK (Nomor Induk Kependudukan) adalah nomor identitas yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia.
NIK berisi beragam informasi penting mengenai diri kita, di antaranya berupa:
- Tempat dan tanggal lahir
Baca Juga: Bagaimana Cara Registrasi Kartu Prabayar Jika Belum Punya KTP?
- Nomor paspor (jika ada).
NIK diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan digunakan sebagai identitas resmi di Indonesia.
Sedangkan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) adalah nomor identitas yang diberikan kepada siswa di Indonesia.
NISN dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan digunakan untuk mengidentifikasi siswa di seluruh Indonesia.
Adapun informasi yang terdapat di dalam NISN kita berupa:
- Tempat dan tanggal lahir
Baca Juga: Mudah, Begini Cara Cek NISN Siswa SD yang Sudah Lulus Secara Online
NISN digunakan untuk memudahkan pengelolaan data siswa oleh lembaga pendidikan, termasuk untuk memantau perkembangan akademik siswa dan memastikan data siswa tercatat dengan benar.
● Buat Beberapa Rekening Tabungan
Tips lain yang bisa kamu terapkan adalah buat beberapa rekening tabungan. Jika kamu ingin mencapai tujuan finansial tertentu lewat menabung maka ini bisa jadi solusi yang tepat. Pisahkan tabunganmu ke beberapa rekening sehingga ada lebih banyak uang yang bisa kamu kumpulkan.
Membuat rekening tabungan terpisah juga akan mempermudah kamu mencapai tujuan finansial. Artinya kamu tidak akan menyalahgunakan isi rekening ini untuk kebutuhan lain. Jadi semua tujuan finansialmu bisa lebih mudah tercapai satu per satu.
Pastikan untuk tetap membuat anggaran bulanan secara rinci agar arisan dan menabung bisa berjalan secara seimbang, ya. Kamu juga bisa memanfaatkan beragam fitur dari digibank by DBS agar menabung dan arisan bisa berjalan seimbang tanpa merusak cash flow.
Misalnya saja kamu bisa menggunakan Tabungan Maxi dari digibank by DBS untuk menabung di 20 dompet secara efektif. Lalu untuk keperluan arisan, kamu bisa menggunakan layanan transfer antar rekening gratis tanpa kuota pakai BI-Fast. Coba deh bayangin kalau transfer uang arisannya harus ke banyak anggota yang berbeda banknya? Dengan transfer gratis tentu ada banyak biaya admin yang bisa kamu hemat. Selain itu, limit transaksi transfernya bisa sampai Rp250 juta per transaksi per hari dan dapat dilakukan 24/7 melalui 1 Aplikasi digibank
Nah, jangan ragu untuk menggunakan layanan transfer uang dan fitur menarik lainnya dari digibank by DBS. Kamu bisa menabung secara mudah dan mendukunng berbagai transaksimu seperti membayar uang arisan lebih hemat dan tanpa perlu ribet. Klik di sini untuk akses informasi lebih lengkap.
Hitung Bujet dengan Bijak untuk Arisan sambil Menabung
Sebenarnya tidak ada salah jika kamu ingin bergabung dalam sebuah kelompok arisan. Namun pastikan bahwa kamu tidak menganggap arisan ini sama seperti menabung. Jika ingin ikut arisan, sebaiknya kamu juga tetap konsisten menabung demi kesehatan finansial di masa depan.
Tentunya kamu harus benar-benar mempersiapkan keuanganmu dengan baik jika ingin ikut arisan sembari tetap menabung. Berikut ada beberapa tips menghitung bujet yang bisa kamu terapkan agar kedua hal ini bisa berjalan seimbang.
Arisan Bukan Menabung
Konsep yang diterapkan dalam arisan dengan menabung sebenarnya berbeda. Meskipun pada dasarnya kedua hal ini dilakukan dengan menyetorkan uang secara rutin. Dalam sistem arisan, kamu akan menyetorkan uang sedikit demi sedikit dalam waktu tertentu. Nominal uang yang disetorkan juga bervariasi tergantung kesepakatan pada kelompok arisan tersebut. Nantinya ada waktu dimana akan ditentukan siapa pemenang arisan.
Pemenang arisan akan mendapatkan uang yang sudah disetorkan oleh para anggota dalam periode waktu tersebut. Pada akhirnya sistem arisan ini lebih mirip membayar kredit tanpa bunga daripada menabung.
Ada banyak hal yang akan membuat uang arisan tersebut berkurang. Misalnya, saat kamu menang arisan, maka uang tersebut akan kamu pakai untuk menggelar arisan di waktu berikutnya. Manfaat yang didapat dari uang arisan tersebut terasa kurang optimal.
Intinya, pada uang arisan tersebut ada bujet yang harus dialokasikan untuk hal lain. Misalnya saja untuk menggelar arisan, membeli makanan untuk para anggota arisan, dan biasanya juga ada biaya admin. Hal-hal seperti ini yang membuat uang arisanmu jadi berkurang dan hasilnya tidak optimal seperti menabung.
Selain itu uang arisan tidak bisa kamu manfaatkan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Berbeda dengan tabungan yang lebih fleksibel untuk kamu pakai. Jika kamu ikut arisan, maka kamu harus menunggu waktu yang tepat sampai dinyatakan menang arisan baru bisa pakai uang tersebut.
Mengetahui perbedaan antara kuliah D4 dan S1 merupakan hal penting sebelum memutuskan program studi yang akan Anda pilih. Ini karena setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, menawarkan beragam program studi yang berbeda. Mengetahui perbedaan keduanya akan membantu Anda memilih program studi yang tepat sesuai kebutuhan dan cita-cita.
Dari berbagai jenjang pendidikan tinggi yang ada, S1 dan D4 adalah dua program yang populer. Meskipun durasi kuliah keduanya hampir serupa, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan antara D3 dan D4
Setelah paham garis besar dan definisi dari masing-masing program diploma baik D3 maupun D4, selanjutnya kita bahas lebih dalam perbedaan antara D3 dan D4.
Lulusan D3 dan D4 sebenarnya bisa dimasuki oleh siapapun yang ingin berkarir dalam bidang apapun. Tentu saja bidang yang dimaksud disini adalah bidang keahlian yang diambil semasa studi di program diploma. Namun, perlu diingat bahwa keluaran dari lulusan D3 yaitu menjadi seorang job maker yang visinya adalah membuka lapangan kerja sendiri. Kenapa? Program D3 lebih menekankan pada aspek practical bukan aspek theoretical. Itulah sebabnya, lulusan D3 ini benar-benar mengaplikasikan langsung sehingga sudah siap untuk bekerja.
Sedangkan D4, sebenarnya hampir sama dengan D3 yang lebih menekankan pada aspek practical daripada aspek theoretical. Namun teori yang diajarkan pada jenjang D4 tidaklah se-advance seperti pada program S1. Program D4 lebih ditekankan pada pemahaman konsep dasar dan perhitungan dengan rumus sederhana. Nantinya mahasiswa D4 akan menjalani satu sesi yang disebut dengan Workshop, dimana mahasiswa dituntut untuk merancang dan merealisasikan project dengan bimbingan dosen maupun asisten lab.
Adapun gelar yang didapatkan oleh jenjang D3 adalah Ahli Madya (A.Md). Sedangkan untuk program D4 akan menerima gelar Sarjana Terapan (S.Tr). Misalnya lulusan D4 Teknik maka gelar yang diterima menjadi S.Tr.T (Sarjana Terapan Teknik.
Untuk durasi masa studi keduanya memiliki perbedaan. Program D3 memiliki durasi studi 3 tahun atau 6 semester (setara dengan 112 SKS). Kemudian untuk program D4 memiliki masa studi 4 tahun atau 8 semester (setara dengan 144 SKS).
Dari segi bobot materi perkuliahan, D4 dan D3 memiliki perbedaan. D3 memiliki bobot 70 persen praktik dan 30 persen teori. Adapun pada jenjang D3 lebih fokus pada keterampilan yang dipilih sesuai bidang keahlian. Sementara D4 juga memiliki bobot 70 persen praktik dan 30 persen teori namun teori yang diberikan lebih aplikatif dan bersifat penerapan bukan praktik saja. Dari dua program tersebut, D4 lebih lama durasi studinya karena materi yang dipelajari semakin mendetail dan lengkap.
Tenaga pengajar pada jenjang D3 berasal dari praktisi yang bekerja aktif di bidang yang diajarkan. Misalnya, mereka juga wartawan aktif di sebuah media ternama, sambil mengajar di jurusan broadcasting. Begitu pula dengan tenaga pengajar yang ada di jenjang D4. Sedangkan S1 biasanya berasal dari akademisi yang aktif melakukan riset penelitian dan menerbitkan berbagai jurnal.
Untuk prospek kerja apapun jenjang pendidikannya sebenarnya tidak ada yang dispesialkan dan berpeluang mendapatkan prospek yang relatif sama. Masing-masing jenjang pendidikan baik D3, D4 ataupun S1 memiliki porsi dan posisi tersendiri di perusahaan tergantung dari bidang yang dipelajari selama kuliah. Namun yang terpenting untuk kalian saat kuliah adalah bisa fokus untuk meningkatkan kualitas diri dari segi akademik maupun akademik serta meningkatkan kemampuan komunikasi agar memiliki relasi yang luas
Baca juga: Kegiatan Non-Akademik Bermanfaat Untuk Mahasiswa Berkuliah
Nah, itulah tadi sedikit gambaran tentang perbedaan jenjang D3 dan D4. Apapun program dan jenjang pendidikannya semua memiliki kesempatan yang sama dan tidak ada yang diistimewakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila kamu ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi maka kamu sudah tidak bingung-bingung lagi soal perbedaan antara D3 dan juga D4.
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id
SSD Laptop dan PC apakah sama – lihat secara detail berdasarkan tipe SSD dan komputer laptopnya disini, kami jelaskan semuanya sedetailnya!
SSD saat ini ada 3 jenis, pertama berjenis Sata 2,5in kedua ada jenis M.2 Sata hingga NVME. Jenis NVME sendiri memiliki jenis ukuran panjang yang berbeda jenis 2242, 2260, 2280.
Maka balik lagi ke pertanyaan awal, apakah SSD pada laptop dan komputer sama?
Jawabannya sama dan bisa, namun dengan syarat support atau tidaknya harus dipastikan terlebih dahulu dengan melakukan proses bongkar hingga testing. Proses ini harus dilakukan oleh profesional, tidak bisa sembarangan.
Jika ingin mencoba sendiri untuk memastikan, bisa gunakan cara berikut
Untuk SSD Sata Samsung memiliki bentuk seperti diatas dengan ukuran 2,5in atau sama sebesar hardisk laptop.
SSD sata sendiri bisa dipasang ke laptop dan juga komputer, jadi tidak perlu takut tidak cocok. Namun SSD sata tidak bisa dipasangkan ke laptop Ultrabook yang super tipis.
SSD NVME seperti diatas bisa digunakan pada laptop dan komputer, dengan syarat laptop dan pc memiliki soket NVME.
Jasa Upgrade SSD Stabiliskom
Untuk Sobat Stabiliskom yang sedang memiliki masalah Laptop Lelet atau mau upgrade SSD, Stabiliskom adalah solusinya! Sobat Stabiliskom bisa langsung menghubungi admin Stabiliskom untuk Service Komputer Laptop. Berikut area layanan Stabiliskom diberbagai wilayah yang siap membantu Sobat Stabiliskom:
Kenapa harus menggunakan layanan Stabiliskom? Berikut adalah keunggulan Service Komputer Laptop Di Stabiliskom yang dapat Sobat Stabiliskom pertimbangkan dan bandingkan dengan service lainnya:
🛵servicelaptoppanggilan atau ditempat🛵servicekomputerpanggilan atau ditempat🥇Team IT Bersertifikat Internasional (Resmi)🏙 Dipercaya Oleh Pemerintah – Perusahaan BUMN dan Dan Swasta👨🔧IT Berpengalaman🛠Proses Cepat (Bisa kurang dari 3Menit)🚀Admin Fast Respon📌Ada kantor (Service Center)✅Bergaransi
SSD laptop dan komputer adalah sama dan cocok dipasang pada laptop hingga komputer. Namu perlu Sobat Stabiliskom pastikan jenis Jenis SSD dan kompatibilitasnya.
Untuk sobat Stabiliskomyang ingin dipastikan / dicek jenis ssd apa yang support ke laptop dan komputer sobat bisa menghubungi TIM IT Stabiliskom ke kontak berikut: +62 851-6281-6201
Kemudahan transfer uang di zaman sekarang ini memberi keuntungan bagi banyak orang. Termasuk melakukan setoran seperti uang arisan. Ya, arisan di zaman modern seperti sekarang jadi semakin mudah berkat adanya sistem transfer.
Apakah kamu juga tergabung dalam kelompok arisan tertentu? Atau ada banyak grup arisan yang kamu ikuti? Banyak orang berpikir bahwa arisan memiliki sistem dan konsep yang sama seperti menabung. Tapi apakah pendapat ini benar adanya dan apakah mengikuti arisan memiliki manfaat yang sama seperti menabung?
Perbedaan NIK dan NISN
Setelah mengetahui masing-masing pengertian dan kegunaannya, maka diketahui perbedaan NIK dan NISN adalah sebagai berikut.
1. NIK digunakan sebagai identitas resmi warga negara Indonesia, sedangkan NISN digunakan sebagai identitas siswa.
2. NIK digunakan untuk keperluan administratif penduduk, sedangkan NISN digunakan untuk mengidentifikasi siswa di seluruh Indonesia.
3. Informasi yang tercantum dalam NIK lebih lengkap karena bersifat universal dan digunakan untuk berbagai macam keperluan umum.
Sedangkan informasi dalam NISN lebih sedikit karena hanya digunakan untuk keperluan pendidikan.
4. NIK diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di kota atau kabupaten tempat seseorang berada.
Sementara itu, NISN dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.
5. NIK akan didapatkan oleh semua penduduk yang telah terdaftar sebagai penduduk di wilayah Indonesia dan memiliki Kartu Keluarga (KK).
Sedangkan NISN didapatkan oleh siswa yang telah terdaftar di sekolah yang telah terdaftar di sistem pendidikan nasional.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Baca Juga: Cara Mengurus NISN Tidak Ditemukan di Laman nisn.data.kemdikbud.go.id
Siapa yang berhak mendapatkan NISN?
Petunjuk: cek di halaman 2!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera
Perbedaan D3 vs D4. Sumber Gambar: UMN
Hai, calon mahasiswa baru! Sudahkah kamu menentukan pilihanmu kira-kira mau melanjutkan kuliah kemana? Kegalauan calon mahasiswa baru pastinya akan semakin terasa apabila mereka sudah mulai dibingungkan untuk menentukan ambil jenjang apa dan jurusannya apa.
Di Indonesia sendiri, setelah mereka lulus SMA maka pendidikan tinggi dibagi menjadi tiga jenjang yaitu D3, D4, dan S1. Mungkin sebagian calon mahasiswa berpikir bahwa pendidikan S1 justru lebih bergengsi dan terbilang menjanjikan dibandingkan dengan pendidikan D3 maupun D4. Tapi bukan berarti pendidikan D3 maupun D4 ini tidak lebih bagus daripada S1. Padahal sebenarnya, belum tentu demikian.
Stereotipe masyarakat menganggap bahwa pendidikan D3 maupun D4 dinilai sebagai “buangan” dari calon mahasiswa yang tidak berhasil masuk seleksi penerimaan jenjang S1. Sedangkan mahasiswa S1 adalah mahasiswa unggulan. Anggapan di masyarakat seperti ini juga dipicu akibat penerimaan dan penafsiran orang bahwa informasi jenjang S1 lebih banyak sedangkan informasi soal pendidikan D3 dan D4 justru terbatas.
Memilih mau kemana akan kuliah baik S1 maupun D3 dan D4 adalah satu persyaratan wajib yang diketahui oleh calon mahasiswa baru. Keduanya bisa jadi baik kalau kamu paham akan seluk-beluknya, tetapi bisa jadi buruk kalau tidak memahami apa yang sebenarnya kamu butuhkan.
Dalam jenjang akademik, pendidikan D3 maupun D4 masuk dalam pendidikan vokasi. Keduanya sepintas memiliki kesamaan karena sama-sama diploma. Tapi tahukah kamu kalau dua jenjang ini punya perbedaan satu sama lain dari segi muatan materi dan profil lulusannya. Nah, kebetulan UMN akan berikan informasinya untuk kamu soal apa sih perbedaan D3 dan D4. Simak terus ya!
Sebelum kita masuk ke perbedaan soal pendidikan D3 dan D4, kita akan bahas sedikit tentang jenjang pendidikan D3 maupun D4. Pada dasarnya, mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tinggi di Indonesia digolongkan atas tiga jenis antara lain:
Dari tiga golongan tersebut, pendidikan D3 dan D4 ini masuk ke dalam pendidikan vokasi yang mana lebih memfokuskan calon lulusannya untuk siap kerja dalam bidang keahlian tertentu. Sebagian besar perguruan tinggi jarang ada yang membuka program studi untuk jenjang D1 maupun D2. Namun, untuk jenjang D3 dan D4 tentu saja ada.
Baca Juga: UKM Kampus UMN
Diploma 3 atau disingkat D3 merupakan jenjang pendidikan yang memiliki durasi kuliah selama 3 tahun atau 6 semester. Adapun mahasiswa jenjang D3 paling tidak harus lulus dengan jumlah SKS yang ditempuh sebanyak 112 SKS. Syarat kelulusan mahasiswa jenjang D3 adalah membuat tugas akhir sesuai bidang keahlian yang diambil.
Tidak jauh berbeda dengan jenjang diploma lainnya, mereka juga harus menyelesaikan praktek kerja lapangan dan laporan karya ilmiah. Mata kuliah yang didapatkan saat kuliah akan lebih banyak praktek daripada teori. Sebab D3 lebih mengutamakan skill atau kemampuan mahasiswa. Lulusan dari program studi jenjang D3 akan memiliki gelar A.Md atau Ahli Madya.
Berbeda dengan Diploma 3 atau D3, ada pula yang disebut dengan D4 (Diploma Empat). D4 seringkali disandingkan dengan jenjang S1 yakni sama-sama 4 tahun masa studi. Hanya saja, D4 dengan S1 memiliki perbedaan dalam gelar yang didapatkan. D4 memiliki gelar Sarjana Terapan atau yang biasa disingkat S.Tr. Sedangkan Sarjana mendapatkan gelar S. (gelar belakangnya disesuaikan dengan jurusan masing-masing).
D4 memiliki waktu kuliah selama 4 tahun atau 8 semester (jumlah SKS yang ditempuh 144 SKS) serupa dengan S1. Jika D3, materi praktik memiliki proporsi lebih besar dibandingkan teori maka untuk jenjang D4 materi teori lebih besar bobotnya. Meskipun memang sepanjang proses studinya juga dibekali dengan materi praktik atau ilmu terapan. Syarat kelulusan D4 sama halnya dengan program diploma lainnya, dimana mereka harus menyelesaikan kerja praktek dan membuat laporan karya ilmiah.
● Pahami Tujuan Finansialmu
Pertama-tama, pahami dulu tujuan finansial yang ingin kamu capai dari kedua hal tersebut. Apa yang ingin kamu dapatkan dari hasil arisan dan apa yang ingin kamu capai lewat menabung. Jika hal ini kamu pahami dengan baik maka akan lebih mudah untuk menentukan bujetnya.
Pakailah arisan untuk memenuhi tujuan finansial yang tidak bersifat urgent atau mungkin yang sifatnya lebih ke kebutuhan tersier, atau kebutuhan bersosialisasi dan hiburan.
Sementara itu uang tabungan bisa kamu pakai untuk tujuan finansial yang jauh lebih penting. Misalnya saja kamu harus menabung agar bisa membayar biaya pendidikan anak. Artinya kamu harus menentukan alokasi dananya berapa dan benar-benar konsisten menabung agar nominalnya bisa tercapai.
Perbedaan Kuliah D4 dan S1
Salah satu yang membedakan kuliah D4 dan S1 adalah gelar yang disandang lulusannya. Mahasiswa lulusan D4 akan menyandang gelar Sarjana Terapan, sementara lulusan S1 akan menyandang gelar Sarjana.
Selain gelar, ada setidaknya ada dua poin utama lain yang membedakan dua program studi ini, yaitu:
Dalam jenjang pendidikan D4, bobot keilmuan praktek biasanya memiliki proporsi hingga 70 persen, dengan bobot keilmuan teori hanya 30 persen. Sebaliknya, pada program pendidikan S1 bobot keilmuan teori mendapatkan porsi hingga 70 persen dengan praktek hanya 30 persen.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa program pendidikan D4 lebih menekankan pada aspek ketrampilan serta pengalaman di lapangan, sementara program pendidikan S1 lebih fokus pada pemahaman keilmuan yang lebih mendalam.
Perbedaan antara kuliah D4 dan S1 juga sangat terlihat dari orientasi karir setelah lulus. Program Diploma 4 memiliki orientasi untuk menghasilkan lulusan yang lebih terampil, kompeten, dan dapat langsung menerapkan ketrampilan dan kompetensinya dalam dunia kerja atau industri.
Di lainsisi itu, program S1 memiliki orientasi yang lebih mengutamakan pemahaman teoritis suatu disiplin ilmu. Meskipun juga melibatkan proses perkuliahan praktikum, program S1 lebih berfokus pada pemahaman konseptual, teoritis, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan.